Selamat datang di Gubuk Mayaku semoga apa yang tergores disini bisa memberikan percikan-percikan cahaya dihati terutama buat diriku sendiri

Label

Rabu, 29 September 2010

Nikmati & Syukuri

Apapun yang kamu alami hadapi dengan sabar dan syukur nanti juga akan menemukan keindahanya, ikutilah jalan takdir layaknya air sungai mengalir,selalu meninggalkan kesejukan dan yakinkan bahwa apapun yg jadi kekendakNya itu pasti yang terbaik


Aku...27 Sep' 10

Jumat, 24 September 2010

Podium Husni

”La ya'riful Waliy illal Waliy”.

Tak tahu Wali kecuali Wali. Tak tahu penyair kalau bukan penyair. Biarlah Husni Djamaluddin Penyair diketahui, dipahami, dimengerti, dihayati, dituliskan, oleh para penyair. Aku bukan.

Pernah kutulis puisi, ribuan, bahkan, tapi tak membuatku jadi penyair. Penyair-ku gagal total. Alhamdulillahi robbil'alamin. Puji Tuhan.

Pernah kutuliskan ribuan esei, kuterbitkan 52 buku, tapi paling jauh sekedar membuatku jadi Penulis. Aku Penulis, yang tak diakui oleh diriku sendiri. Apa itu Penulis? Apa itu Penulis, di hadapan Iqra~ ? Masih adakah makhluk bikinan yang stagnan hidupnya dalam kebanggaan sebagai penulis - di kungkungan al'arsy al'adhim, semesta maha agung yang tak terpahamkan ini? Penulis tak tahu malu. Penulis tak ngerti diri. Yang bangga jadi Penulis, matilah sebelum mati.

Sudah kubunuh penulis-ku. Telah kubatalkan eksistensiku. Telah kutanggalkan diri, satu sekon sesudah kuketahui bahwa diriku sekedar seakan-akan diri. Kalau diperkenankan, di sisa hidupku aku berpura-pura tak kenal diriku, karena Sang Diri menelanjangiku!

Tak kupunyai saham apapun. Segalanya barang pinjaman. Juga yang seolah diriku ini. Sahamku nol persen, tak berhak aku atas segala jabatan, sekedarpun jabatan sebagai manusia. Telah kukembalikan semua barang pinjaman ini kepada Pemiliknya, tanpa perlu Ia mengambilnya kembali melalui Malaikat Maut.

Husni Djamaluddin kekasihku di Tuhan. Melintas-lintas sejenak di dunia hina dina, sekedar untuk mentertawakannya.

***
Tak sanggup kutuliskan apa-apa. Bisa aku ketik lima tulisan dari satu pertandingan sepakbola. Tinggal mengimajinasikan suatu mapping dimensi-dimensi. Memperluas lapangan bola menjadi lapangan nilai. Menentukan angle-angle. Menyerahkannya kepada otak. Kemudian otak memberi perintah kepada jari-jari di atas keyboard komputer. Dan lima tulisan itu bisa terselesaikan kurang dari dua jam.

Karena untuk menulis tak kuperlukan enerji atau kesibukan. Hanya sedikit waktu. Allah pinjamkan hardware si otak ini. Setiap saat Ia memancarkan gelombang elektro-magnetik yang Ia sebut al'aql, akal. Sehingga si otak melakukan pekerjaannya, yakni berpikir. Otak berpikir, atas pertolongan akal. Otak yang berpikir, aku tidak. Aku tidur, dan tatkala bangun otak lapor dan menyodorkan hasil kerjanya. Tanganku tinggal menuliskannya.

Tetapi hal itu justru yang menyebabkan aku terbata tatkala harus menulis sesuatu berkaitan dengan Husni Djamaluddin. Apa gunanya seribu kata diucapkan atau dituliskan di tengah nikmatnya percintaan kami yang sudah meninggalkan kebudayaan di belakang punggung? Kami berdua sering menulis puisi, sekedar untuk konsumsi jiwa kanak-kanak yang bersemayam di badan manusia sepanjang hidupnya. Kami berdua meladeni dunia, konstelasi, era, zaman, peradaban - sebagaimana seorang kakek bermain-main dengan cucunya. Kami berdua menyanyikan ilmu-ilmu, romantisme sosial, keasyikan bermasyarakat - sebagaimana seorang tamu menghirup kopi hangat dari cangkir yang disuguhkan dalam perjamuan yang sesungguhnya terdiri atas 90% kepalsuan.

Kini harus kusapa Husni Djamaluddin dengan bahasa orang lain, bukan bahasa kami berdua. Maka untuk mengambil keputusan tentang satu kata buat Husni Djamaluddin dalam bahasa dunia, aku butuh tak kurang dari setengah tahun.

***
Namun kukerjakan dan kuhayati peran di dunia ini, seolah-olah sungguh-sungguh aku hidup di dunia dan dengan dunia. Kucoba tuliskan itu semua seakan-akan Husni Djamaluddin memerlukannya, sehingga setengah tahun itu berisi hari-hari dengan duri gaib yang menusuk-nusuk kalbuku.

Kurelakan 'pemeranan' ini. Duri itu berasal dari kedalaman kalbu itu sendiri. Duri-duri membuat jiwa perih, karena ia berasal dari lubuk kandungannya sendiri. Siksaan tak terperikan karena wujudnya di gambar perasaanku adalah semacam pengkhianatan cinta. Semakin tak kutemukan kata itu buat beliau, semakin kukutuk diriku sendiri karena tak sanggup menuturkan satu kata setia kepadanya.

Padahal sudah 36 tahun aku menulis puisi, dan kini tiba di puncak kebodohan. Ternyata ribuan puisi yang pernah kutulis itu hanya karangan, dan bukan kesejatian. Pantas aku disebut Pengarang. Dan betapa dungunya aku pernah sesekali berbangga disebut Pengarang. Husni Djamaluddin menyapa hidupku berpuluh tahun dengan hidupnya. Setiap dan seluruh sapaannya mencampakkanku ke ruang kesejatian. Sapaannya kepadaku bukan sapaan seorang penyair, bukan sapaan seorang warga negara dari suatu kekonyolan yang bertele-tele yang bernama Negara, Indonesia, Orba, Reformasi, system, pemilu, hipokrisi visi dan missi, talkshow-talkshow ABG, era komunikasi-informasi badut-badut - deretan kepalsuan-kepalsuan, estafeta kesementaraan-kesementaraan, yang ujungnya kelak berupa over-populasi yang tak tertanggungkan, tercecer-cecer dan terboroskannya bahan energi, peradaban nutrisi rendah bersamaan dengan sirnanya kesanggupan ummat manusia untuk memahami martabat kemanusiaannya sendiri. Kemudian kehancuran.

***
Tidak satu hurufpun di antara Husni Djamaluddin dengan aku boleh direbut oleh kekonyolan-kekonyolan itu. Dulu waktu masih muda bolehlah kami barang beberapa puluh % meladeni tipuan dan kehinaan zaman. Sejak beberapa lama ini kami sudah tua, dan hanya orang tua yang tidak tua yang tidak mengikatkan diri pada ilmu tua. Kunci Ilmu Tua sangat sederhana: memahami dan mengambil hanya yang sejati dan abadi.

Milyaran anak-anak muda menghabiskan isi bumi, menjalankan kebudayaan pesta dan peperangan-peperangan tak berkesudahan, menyia-nyiakan usianya berputar-putar untuk hanya sebagian sangat kecil di antara mereka yang tiba pada Ilmu Tua. Ilmu Tua mentertawakan setiap manusia karena segala yang ia perjuangkan, cita-citakan, harapkan, dambakan, tempuh dan ikhtiarkan sampaipun dengan cara merampok atau mengemis - sesungguhnya adalah sebuah kenyataan sangat bersahaja yang sudah ada padanya, yang semua orang sudah sejak awal memilikinya, terselip di sudut jiwanya - namun hanya bisa ditemukan oleh mata sejati dan mata abadi.

Ya dun-ya ghurri ghoiri, laqad thalaqtuka tsalatsatan! - kata si Pintu Ilmu, Ali bin Ali Thalib yang Allah memuliakan wajahnya -- Wahai dunia! Kamu mendekat-dekat padaku, berusaha keras merayu-rayuku, sudahlah, berhentilah, karena diam-diam, jauh di lubuk hatiku, sudah kutalak-tiga kehebatanmu. Wahai dunia! Kugenggam engkau di tanganku, kuselipkan di salah satu jari-jariku. Cukuplah itu bagimu. Berhentikan mengharapkan agar aku memasukkanmu ke dalam hatiku. Yang berhak mendiami hatiku adalah kekasih-kekasihku, dan engkau tak punya apapun untuk pantas menjadi kekasihku. Terimalah nasibmu, wahai dunia! Uruslah jabatan, karier, segala khayalan tentang kemajuan dan pembangunan. Aku mensupportmu dalam posisi itu, tapi hentikanlah mimpi untuk menguasai hidupku, apalagi untuk mendapatkan tempat persemayaman di kandungan jiwa cintaku.

***
Aku sedang sedikit melanggar aturan, menguakkan sedikit jendela agar engkau mengintip sekilas ke dalam ruang kehidupan jiwa Husni Djamaluddin yang sesungguhnya. Yang engkau mengenalinya secara superfisial dan artifisial melalui wujud-wujud remeh bahwa ia adalah penyair, eseis, penulis, budayawan, strateg, atau apapun.

Beberapa tahun silam, Husni Djamaluddin menggendong cucunya pagi-pagi, hendak mengantarkannya pergi sekolah. Begitu kelua pintu rumah putrid dan menantunya, sebuah colt meluncur dan mengantamnya. Ia terjatuh, pingsan, diangkut ke rumah sakit. Wajahnya memar, sehingga kupandang di pembaringan itu wajah Husni Djamaluddin yang benar-benar wajahnya, karena wajah samarannya dimemarkan oleh Allah sehingga hilang bentuknya. Di dalam pingsannya kutemukan jiwa sejatinya, ucapan-ucapan sejatinya, kejernihan kalbunya. Kami omong-omong, berbisik-bisik, tersenyum, tertawa, sesekali memekik, kemudian mentertawakan dunia kembali.

Kalau engkau menyangka bahwa tubuh yang terbaring di Rumah Sakit itu adalah Husni Djamaluddin, maka engkau benar sekitar 1%. Karena kalau engkau menyangka badan terbaring itulah Husni Djamaluddin sepenuhnya, maka engkau takkan mengenalinya. Husni Djamaluddin yang dirumus-rumuskan oleh ilmu sosial dan pendekatan kebudayaan, hanyalah inisial-nya, tanda-tanda sekilas dari eksistensi sejatinya, hanya gelagat-gelagatnya. Dan jika yang engkau kenali pada Husni Djamaluddin terbatas pada gelagatnya, maka engkau akan bisa kehilangan Husni Djamaluddin. Maaf-maaf, aku tak akan pernah kehilangan Husni Djamaluddin!

***
Kalau engkau sekarang memandang jasad wajah Husni Djamaluddin, tak kan engkau temukan satu goresanpun yang bisa menceritakan kepadamu peristiwa pagi ketika colt meluncur itu menabraknya, melemparkannya dan menghancurkan lukisan jasad wajahnya. Sudah kubilang yang ditabrak colt itu bukan Husni Djamaluddin!

Di masa mudanya Husni Djamaluddin nyetir mobil di jalan tol dan tak ada sisa ruang pada pijakan gasnya karena ia gas pol habis. Tetapi ia tak perlu menjadi Pembalap. Kalau pakai idiomatic bahasa Jawa Husni Djamaluddin adalah lelananging jagad - lelakinya dunia. Tetapi lelakinya maupun kelelakiannya tidak pernah sanggup memenjarakannya. Tak sanggup menguasai Husni Djamaluddin yang sesungguhnya.

Ia bukan sekedar bukan sebuah primordialitas yang bernama Seorang Lelaki, Penulis, Tokoh, atau apapun. Bahkan primordialitas sebagai Manusia juga tak bisa menghalangi langkah kesejatiannya. Manusia tidak berhenti hanya menjadi manusia, kecuali ia tak bisa dinamakan manusia. Itu yang disebut makhluk dinamis. Sebagaimana kaum Jin. Berbeda dengan Malaikat dan Iblis yang statis. Manusia dan Jin adalah makhluk kemungkinan. Malaikat dan Iblis adalah makhluk kepastian. Malaikat hanya punya satu kepastian: ya'malu ma yu~marun. Mengerjakan yang diperintahkan. Manusia dan Jin memperoleh peluang demokrasi, mentakdirkan dirinya sendiri sampai prosentase tertentu.

Manusia ditantang Allah mengembarai langit tujuh, yang melingkar, bukan bersap-sap. Sab'a samawat. Dari langit pertama, lambang Allah sendiri. Ke langit kedua: manusia sebagai benda. Langit ketiga: manusia sebagai benda yang berketumbuhan. Langit keempat: benda yang berketumbuhan, berdarah daging dan bernafsu, alias hewan. Langit kelima: benda yang berketumbuhan, berdarah daging, bernafsu, namun juga berakal.

Kemudian langit keenam: ialah langit kreativitas. Langit ijtihad (eksplorasi pemikiran). Langit jihad (perjuangan fisik). Langit mujahadah (pendakian spiritual). Langit fenomenologi.

Politik dan ekonomi sangat sukses membawa manusia turun derajat ke langit hewan. Para seniman termangu-mangu di persimpangan seribu jalan atara langit keenam dengan langit ke tujuh.

Husni Djamaluddin melebur ke langit ketujuh. Bersujud di depan gerbang Langit Pertama.

Rasulullah Muhammad SAW tak pernah tak menitikkan airmata ketika berpapasan dan memandangnya. Beberapa kali beliau menyempatkan diri menemui Husni Djamaluddin pada detik, menit dan jam terbaik dari segala hari. Yakni waktu shalat Subuh. Mungkin itu imbalan kenikmatan dari derita dunia Husni Djamaluddin yang sesekali dilempari hawa buruk santet tenung di detik menit jam paling rawan bagi kesehatan jiwa manusia: yakni menjelang senja hari.

***
25 tahun silam Husni Djamaluddin di tengah malam menyeretku sampai ke depan pintu musholla kuno - di sebuah dusun di Sulawese Selatan -- tempat seorang Waliyullah besar beribadah. Mushalla yang orang tak berani memasukinya, terutama para pendosa, karena dibayangkan Allah akan menyikapi langsung dosa-dosa hamba yang memasukinya. Karena Allah sangat menghormati kesucian kekasihnya, Waliyullah penghuni Mushalla itu. Engkau ditempeleng Allah kalau berani-berani memasukinya.

Husni Djamaluddin tahu aku seorang pendosa yang dosanya serius, maka ia menyorongku memasukinya, tanpa Husni Djamaluddin sendiri memasukinya. Aku sempat berpikir sejenak: Husni Djamaluddin tak perlu makan untuk kenyang, Husni Djamaluddin tak perlu bersuara untuk terdengar menyanyi, Husni Djamaluddin tak perlu selalu menulis puisi dan orang tetap menemukan puisinya meskipun belum tentu dituliskannya.

Di atara lintasan pikiran-pikiran itu aku ada sempat memakinya. Kurang ajar betul dia ini menyorong-nyorong orang bergelimang dosa memasuki kesucian Mushalla sang Wali. Maka aku mengeluh kepada Allah: "Ya Allah betapa maha besarnya Engkau sehingga ada-ku dan tiada-ku sama sekali tak berarti bagiMu. Ya Allah, tak bisa kubayangkan bahwa dengan kemaha-agunganMu Engkau masih perlu marah kepadaKu. Ya Allah, hamba ini tiada. Hamba ini tiada. Apakah sesuatu bisa ditimpakan kepada yang tiada, ya Allah pemenuh jiwaku?"

Kemudian kaki si Tiada ini melangkah masuk ke Musholla. Allahu Akbar. Betapa sejuknya hawa di sini, padahal betapa panas dan gerahnya di luar sana. Di ruangan tertutup ini alam dilanggar, suhu seharusnya lebih tinggi, tapi kesejukan yang menerpa dari ujung rambut sampai pucuk setiap jari-jari. Ratusan nyamuk berdengung-dengung, mengitari begian atas kepalaku, namun tak satupun menyentuh kulitku. Aku bersujud. Lama sekali. Aku shalat. Sepanjang-panjangnya.

Tak kuizinkan ada satu sekon di mana Allah tak kusebut namaNya dan kupuji kemurahanNya. Aku seorang pendosa, bukan?

Sampai kemudian, setelah sekian jam, terdengar adzan Subuh. Aku berpamitan. Kemudian bersama Husni Djamaluddin pergi berjamaah Subuh di Masjid Jami' yang didirikan oleh Waliyullah itu sekian puluh tahun silam.

Seorang murid sang Wali yang sejak tadi menungguku bersama Husni Djamaluddin, bertanya kepadaku: "Ke mana tadi Cak Nun? Ketika Rasulullah mengimami sembahyang para Rasul, para Auliya - ke mana Cak Nun kok tak kelihatan?"

Aku menjawab sekenanya: "Aku nimba di bagian samping Masjid, supaya lancar wudlu beliau-beliau. Kemudian ketika shalat jamaah berlangsung, aku hilir mudik menjaga dan mengawasi segala sesuatu di sekitar Masjid, agar aku tidak cemas dan yakin bahwa segala sesuatunya berjalan lancar. Aku ini berderajat sendal atau keset pembersih sendal. Kebanyakan manusia memilih menjadi peci, dan peci tak pernah mau membersihkan kotoran apapun, malah ia yang setiap kali perlu dibersihkan".

Husni Djamaluddin hanya tersenyum-senyum mendengar itu. Ia tahu itu hanya jawaban seorang pengarang. Tapi Husni Djamaluddin mengalah dan tidak bernafsu mempermalukanku dengan mengungkapkan yang sesungguhnya.

***
Itu semualah majlis yang sesungguhnya dari Husni Djamaluddin. Podium sejatinya. Maqamnya. Titik koordinat di tengah kosmosnya. Apakah engkau menyangka Husni Djamaluddin adalah yang kau sangka Husni Djamaluddin? Apakah tak sesekali engkau mengira Husni Djamaluddin bukanlah yang kau kira Husni Djamaluddin?

Apa artinya sepuluh ribu puisi yang andaikan Husni Djamaluddin pernah tulis dibanding liqa~un adhiem, perjumpaan agung ia dengan Rasulullah SAW? Hidup kita dipenuhi oleh perjumpaan-perjumpaan hina dan culas dalam politik, perjumpaan-perjumpaan rakus serakah dalam berekonomi, serta perjumpaan-perjumpan penuh tahayul dan mitologi dalam berkebudayaan.

Husni Djamaluddin bukan tak pernah berada dalam liqa~un jahil semacam itu, tapi ia selalu mengerti ke mana sesudahnya harus pergi. Karena Husni Djamaluddin mengerti muatan perjumpaan agung adalah mitsaqan ghalidha, perjanjian cinta yang mendasar dan kenikmatan rindu. Bukan cinta dan kerinduan semacam punya kita di mal-mal, café, kantor, atau gedung kesenian.

Datanglah ke Husni Djamaluddin. Minta ia ajak engkau ke majlis-nya. Untuk itu jangan seramkan wajahmu, tapi tersenyumlah. Jangan formalkan perilakumu, tapi mesralah. Allah bukan Presiden, bukan Kepala Kantor, Direktur Perusahaan, Komandan Kodim atau Preman.
Di setiap majlis pengajian, biasanya Rasulullah menghindar untuk duduk di samping atau di sekitar para Sahabat yang perokok. Rasulullah pasti tahu bahwa perokok pasif lebih rawan nasib kesehatannya disbanding perokok aktif. Menantunya, Ali bin Abi Thalib, juga sangat toleran dan bersikap protektif terhadap mertuanya ini, dengan selalu "mencuri start" duduk di samping Rasulullah, agar para perokok tak mendekat.

Sering akan terlalu kentara upaya proteksi Ali atas Rasulullah itu, sehingga Rasulullah - mungkin - menjadi merasa agak risih tak tak enak hati kepada yang lainnya.

Majlis malam itu dibikin meriah oleh seorang Sahabat yang membawa buah korma dalam jumlah yang sangat banyak dibanding biasanya. Pelan-pelan tapi pasti, seluruh jamaah akhirnya melihat bahwa Rasulullah berperilaku agak aneh dengan korma itu.

Setiap kali Rasulullah makan korma, bijihnya selalu diletakkan di depan Ali menantunya. Sampai akhirnya di depan Ali menghampar dan bertumpuklah bijih-bijih korma itu, sementara di depan Rasulullah sendiri tak ada sebijipun bijih korma. Dan tiba-tiba pula Rasulullah melakukan interupsi:

"Saudara-saudaraku semua, mohon waktu sejenak. Kita telah membicarakan berbagai masalah besar yang menyangkut kehidupan seluruh ummat manusia di muka bumi. Hendaklah kita jangan lantas melupakan soal-soal yang tampaknya kecil dan sepele. Cobalah perhatikan, yang paling rakus di antara kita yang hadir malam ini adalah seseorang yang di depannya terdapat tumpukan bijih korma.."

Semua sahabat tertawa dan menikmati humor Rasulullah. Tapi segera terdengar jawaban Ali: "Aku akui hal itu, tapi hendaklah kita mengembangkan pikiran kita ke ilmu yang lebih tinggi. Yang lebih rakus lagi adalah yang di depannya tidak satu bijih kormapun karena sudah dimakan bersama daging korma."

Tertawa membahana lagi. Kali Rasulullah tidak menjawab. Hanya setelah keriuhan mereda, Rasulullah berkata pelan-pelan: "Para sahabatku sekalian, aku yakin kalian cukup cerdas untuk mengamati bahwa yang aku lakukan ini tadi adalah memancing agar tampak pada kalian betapa pandai dan cerdasnya Ali. Oleh karena itu, barang siapa berniat mencari ilmu yang tinggi, hendaklah ia melalui pintunya. Dan Ali-lah Babul' Ilmi, pintu ilmu"

Terkagum-kagum para Sahabat ternyata di balik gurauannya Rasulullah sesungguhnya sedang menggiring jamaah menuju suatu pengetahuan baru yang sangat serius. Tapi belum lama para Sabatan termangu-mangu dengan kesadarab barunya, terdengar kata-kata Ali: "Apabila kalian berjalan melewati pintu ilmu, ke manakah kalian pergi dan apakah yang kalian masuki? Ialah Madinatul 'Ilmi. Kota Ilmu. Dan siapakah di antara hamba-hamba Allah yang layak mendapatkan anugerah dariNya untuk menjadi Kota Ilmu selain Rasulullah Muhammad SAW?"

Dan, Allahu Akbar, Husni Djamaluddin memperoleh derajat untuk didatangi oleh Kota Ilmu..Pantas namanya Sebaik-baik (Husni) Keindahan (Djamal) Kasih Sayang Allah / Agama (ud-Din)*****sumber CNKK



* Tulisan Emha untuk buku 70 tahun penyair Makassar Husni Djamaludin, sahabat Emha sejak puluhan tahun yll, terutama dalam konteks Imam Lapeo dan masyarakat Mandar, di mana Emha sudah diangkat menjadi Sesepuh Masyarakat Mandar sejak tahun 80an.

1 Tamparan 3 Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri.

Kembali ke tanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk di carikan seorang guru agama, kyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendatangkan pemuda tersebut seorang kyai.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan pertanya an saya?

Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.




Pemuda : Anda yakin?,,, Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.



Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:


1. Kalau memang ALLAH itu ada,tunjukan wujud ALLAH kepada saya

2. Apakah yang dinamakan takdir

3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah ALLAH tidak pernah berfikir sejauh itu?



Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?



Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.



Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.



Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?



Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.



Kyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?



Pemuda : Ya!



Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!



Pemuda : Saya tidak bisa.




Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan ALLAH tanpa mampu melihat wujudnya.

Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?



Pemuda : Tidak.



Kyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?



Pemuda : Tidak.



Kyai : Itulah yang dinamakan " TAKDIR ".



Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?



Pemuda : Kulit.



Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?



Pemuda : Kulit.



Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?



Pemuda : Sakit.



Kyai : Walaupun setan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika ALLAH menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk setan.

sumber: www.kenduricinta.com

Kamis, 23 September 2010

ADA APA DENGAN TAHUN 2012 ?

Bangsa Maya adalah sebuah masyarakat yang berperadaban sangat tinggi di jamannya.Bangsa Maya ditakdirkan Allah swt menguasai ilmu perbintangan dan ilmu pasti.Tidak hanya itu, sejarah mencatat, Allah telah mengaruniakan banyak ilmu pengetahuan yang rumit-rumit kepada mereka. Hampir semua kejadian besar dan dahsyat yang pernah terjadi di kehidupan dunia ini telah menjadi pemikiran mereka, utamanya dalam penanggalan yang mereka susun. Dan, mereka banyak meninggalkan catatan-catatan sains dan ilmu pengetahuan, yang dapat dipelajari hingga detik ini.

Dikisahkan di dalam beberapa mitologi, bahwa bumi ini pernah dilanda banjir dahsyat yang mengerikan,hampir semua peradaban-peradaban jaman dulu ada cerita tentang bencana yang satu ini,misalnya di antara lebih dari 130 suku Indian di Benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak memitoskan banjir dasyat sebagai topik.

Kalau mau lebih mudahnya, coba ingat-ingat Kisah Nabi Nuh as.Dikisahkan di dalam al-qur'an maupun Bible,bahwa seluruh peradaban manusia pada saat itu musnah,terkecuali bagi orang-orang yang percaya pada ajaran Alllah yang disampaikan oleh Nabi Nuh, yang selamat dari bencana air bah yang maha dasyat itu.

Di sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet misalnya, orang-orang menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup atas peristiwa banjir yang dahsyat itu.

Pada tahun 1986, kantor berita pemerintah Turki menyatakan, bahwa 5.200 meter di atas permukaan laut puncak gunung (Ararat), telah ditemukan sebuah benda yang mirip dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi empat, lalu mengambil gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya sesuai dengan yang dicatat dalam kitab suci.

Sebuah artikel manarik,menurut penuturan Mister Li Hongzi (pendiri Fulun Gong/Fulun Dafa) dalam ceramah Alam Semesta-nya,Beliau menuturkan bahwa peradaban di muka bumi ini setidaknya telah dihancurkan kurang lebih sebanyak empat kali oleh Sang Pencipta.

Dan,pada saat era di mana kita hidup sekarang ini, merupakan masa kehidupan peradaban umat manusia ke-5 dibumi.

Lalu, kenapa manusia bisa mengalami bencana itu? Mitologi dari setiap negara mempunyai penjelasan yang sama terhadap hal ini. Semua ini dikarenakan kemerosotan dan kebejatan manusia, lalu Sang Penguasa Alam Semesta memutuskan untuk menghukum manusia.

Hanya beberapa orang yang disisakan untuk memulai peradaban baru selanjutnya.Pada waktu peradaban baru ini lahir,hati orang-orang yang berhasil terselamatkan tersebut kembali dalam keadaan bersih/fitrah (setelah bertobat) karena telah disadarkan oleh rentetan bencana mengerikan yang menimpanya di masa silam.

Siklus seperti itu terus menurus berlangsung sampai pada masa peradaban kita saat ini (masa peradaban umat manusia ke-5/matahari ke-5).

Pada saat ini,d imana tanda-tanda jaman edan telah dapat terlihat dengan begitu jelas, mungkin kembali saatnya peradaban pada saat ini harus kembali di akhiri, dan akan digantikan dengan sebuah peradaban baru yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sebelumnya. (mungkin manusia-manusia yang akan datang akan mengenal sisa-sisa peradaban kita sebagai sebuah peradaban maju yang hilang ditelan masa, seperti halnya kisah mengenai peradaban Atlantis dan Lemuria yang tenggelam di masa silam); wa-llahu a'lam.

Kini muncul pertanyaan, apa hubungannya peradaban ke-5 dimuka bumi ini dengan tahun 2012?

Pada sistem penanggalan di dalam Kalender Bangsa Maya (Maya Calendar) yg merupakan kalender paling akurat sampe sekarang yg pernah ada di bumi. (Perhitungan Maya Calendar diawali dari 3113 SM sampai 2012 M); insya Allah. Mereka (Bangsa Maya) menyatakan pada tahun 2012, tepatnya tanggal 21 Desember 2012, merupakan "End of Times". Maksud dari "End of Times" itu sendiri masih diperdebatkan oleh para ilmuwan, dan arkeolog.

Ada yang menyatakan bahwa maksudnya adalah :

1. Berhentinya waktu (bumi berhenti berputar).
2. Peralihan dari jaman pisces ke aquarius.
3. Peralihan dari abad silver ke abad keemasan.
4. End of Times = End of the World as we know it.
5. Akan ada sebuah galactic Wave yang besar, yang memberhentikan semua kegiatan di muka bumi ini, termasuk kemusnahan manusia.
6. Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan 5.
7. Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain 2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis.
8. Ada yang menyatakan tidak akan terjadi apa-apa.
9. Ada yang menyatakan waktu sudah tidak akan berlaku, jadi waktu tidak linear, tetapi bisa berubah2, sesuai dengan waktu yang kita alami, karena ditemukannya mesin waktu.
10. Ditemukannya mesin waktu dan stargate.
11. Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaxi lain, melalui stargate.
12. Bangkitnya messiah, yang akan menyelamatkan manusia dari kehancuran.
13. Kebangkitan Nabi Isa as.
14. First Contact pertama kali peradaban manusia dengan Alien/UFO.
15. Manusia bergabung dengan komunitas antar galaxi pertama kali, manusia = galaxy being.

Dalam kalender bangsa Maya yang sangat tersohor itu, diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.

Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya dikenal menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi dari pada penanggalannya membuat orang takjub.

Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka; Mayan Calendar.

Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali buku-buku mereka di perpustakaan Mayan semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa system kalender yang membingungkan tersisa sampai sekarang.

Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami penanggalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, di mana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia.

Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang mengalami 'The Great Cycle' (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M.

Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.

Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization).

Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya; wa-llahu a'lam.

Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: Penyelarasan Galaksi.

Pada 21 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang.

Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah "Pintu Langit" saja bagi umat manusia.

Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut 'Periode Regenerasi Bumi". Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.

Sejak tahun 1992 sampai 2012 nanti, bagaimana terjadi "pemurnian" dan bagaimana pula terjadi "regenerasi" pada bumi kita ini, tidak disebutkan secara detail oleh bangsa Maya. Dalam ramalan mereka pun tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan semangat manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami permurnian, yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya (barangkali tidak tercatat). Lantas, fenomena baru apa yang sudah bisa kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa kita kaitkan dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu?

Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang trerbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampoi sistim pengetahuan kita.

Sebenarnya,jika ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saat ini. Memang pada beberapa dua dasawarsa belakangan ini, bumi sedang mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub.

Pembalikan daya magnet kutub adalah proses yang terjadi pada waktu kutub utara dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika ini terjadi, untuk beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol, yang berarti bumi pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini terjadi bersamaan dengan perbalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari, masalah besar akan terjadi.

Menurut perhitungan computer Hyderabad, pembalikan kutub bumi dan matahari dapat mengakibatkan masalah besar selain elektronik tidak bekerja dengan semestinya, burung yang bermigrasi kehilangan haluan, dan bermacam macam:

1. Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan banyak melemah.
2. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.
3. Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal dari matahari bertambah. berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya tidak dapat dihindari.
4. Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke bumi.
5. Daya gravitasi bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak diketahui bagaimana ia akan berubah.

Jika Anda menambahkan semua skenario bencana yang mungkin terjadi, anda dapat dengan mudah mengatakan dengan kalimat sederhana ini, bumi dapat menjadi tempat yang tidak cocok untuk ditinggali peradaban manusia pada 2012 ataupun mereka yang hidup dekat lapisan luar bumi. Hal ini mungkin saja dapat terjadi pada Mars jutaan tahun yang lalu.

Mungkin benar adanya apa yang dikatakan Bangsa Maya mengenai kehancuran perdaban manusia di tahun 2012 esok, hal tersebut tentunya dapat kita lihat dari sifat-sifat manusia jaman sekarang yang tahu sendiri bagaimana moralnya, kelakuan,dll, dan alam-pun diperkosa untuk menuruti nafsu tamak sebagian besar para penguasa dan pemegang uang.

Bagi orang-orang yang memiliki Clairvoyance, berpendapat, "Tahun 2012 umat manusia akan mengalami "hidup baru". jumlah mereka akan berkurang. banyak fenomena kehidupan yang semakin aneh. orang dibuat takjub oleh yang sepele-sepele. Tuhan pasti menyelamatkan mereka yang menurut dan menaatinya. siapa pun yang mengingkari Tuhan, atau melawan Tuhan pasti akan mengalami kehancuran."

alfaqir sendiri hanya berprinsip, untuk menghadapi perubahan peradaban tersebut, mempersiapkan diri dengan: Meng-Allah-kan Allah; Me-manusia-kan manusia; Meng-alam-kan alam; Hidup bersih; Hidup benar; dan Hidup tidak menyakiti orang lain. ini sudah mulai alfaqir kampanyekan sejak setahun yang lalu, setelah melihat fenomena umat manusia, khususnya para pemimpinnya yang akhlaknya buruk.

Terlepas dari semua uraian di atas. Tidak ada seorang pun yang dapat meramalkan kapan terjadinya Hari Kiamat. Di dalam al-qu`an sudah dijelaskan kalau Hari Kiamat itu urusan Allah yang Mahakuasa.

Yang terpenting tulisan ini setidaknya dapat menjadi "fatwa jera", guna mengingatkan kita. Utamanya terhadap bencana-bencana yang pernah terjadi dan meusnahkan peradaban peradaban sebelum kita. kita tidak tahu pasti peradaban manusia baru yang bagaimana yang akan mengantikan kita seperti yang dipikirkan bangsa Maya di tahun 2012 nanti.

Mengenai datangnya Hari Kiamat serahkan kepada Allah. Buat kita mari terus memperbaiki diri sendiri dengan jalan membenahi Cara Berpikir, dengan mengedepankan dan menradisikan: Menomor-satukan Allah; Jujur; Ikhlas; Syukur; Sabar; Rendah Hati; Malu dg Allah; dan Takut dg-Nya. Semoga kita jika termasuk yang diwafatkan sebelum 2012 atau saat kejadian di 21 desember 2012, seorang hamba Allah yang husnul khatimah. apabila termasuk yang dihidupkan sebagai golongan orang-orang yang shalih-shalihah; insya Allah. wa-llahu a'lam.


Dicopy paste dari Catatan FB Pesona Merah Putih

Sidi Miftahulluthfi Muhammad Al-Mutawakkil

Rabu, 22 September 2010

Sejenak Mengenang Musisi Asal Surabaya.....Alm GOMBLOH...(Sebuah Renungan.."Semakin Gila")

Membicarakan Gombloh aku jadi teringat waktu aku masih duduk di TK,waktu itu ibu membawa temanya untuk menyunat "burungku", memang waktu itu aku yang minta disunat karena kata guru ngajiku aku tidak boleh naik dari Turutan (sekarang pakai Iqro' tuk belajar membaca al qur'an dari dasar) ke Al Qur'an kalu belum disunat kebetuan waktu itu aku hampir khatam Turutan.



Sebelum disunat Bapakku membelikan aku kaset GOMBLOH "The Very Best Of Gombloh" (album gombloh yg paling Hits di radio2 seindonesia).waktu disunat biar tenang aku diputerkan kaset itu dan dikeraskan volumenya disaat aku teriak kesakitan disuntik (untuk anastesi) agar tetangga tidak ada yang dengar,maklum waktu aku disunat kedua orang tuaku hidup pas-pasan jadi tidak ada acara besar-besaran cukup dibikinkan urap-urap di bagi-bagi ketetangga dan hanya bilang sekedar syukuran...jadi gak dapat banyak uang tuk sekedar beli mainan..hahahaaa



Gombloh dilahirkan sebagai anak ke-4 dari enam bersaudara dalam keluarga Slamet dan Tatoekah. Slamet adalah seorang pedagang kecil yang hidup dari menjual ayam potong di pasar tradisional di kota mereka. Sebagai keluarga sederhana, Slamet sangat berharap agar anak-anaknya dapat bersekolah setinggi mungkin hingga memiliki kehidupan yang lebih baik. Gombloh menyelesaikan pendidikan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya dan sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember, (ITS) Surabaya, namun tidak diselesaikannya dan memilih menuruti nalurinya untuk bermusik. Gombloh pada kenyataannya tidak pernah berniat kuliah di ITS, ia melakukannya karena kasihan dengan orang tuanya. Ia sering membolos. Kelakuannya ini akhirnya diketahui ayahnya setelah Slamet mendapat surat dari ITS yang memberikan peringatan.Gombloh bereaksi dengan menghilang ke Bali dan bertualang sebagai seniman. Jiwanya yang bebas tidak dapat dikekang oleh disiplin yang ketat dan kuliah yang teratur.(Wikipedia)



Ayo sedikit qt merenung dari lagu yang diciptakanya dulu yang sekiranya tepat untuk jaman sekarang yang berjudul SEMAKIN GILA

ya Jaman yang bener-bener Semakin GIla ini liriknya...




Ku tak tau memngapa adakah berlaku karma

Atau puber kedua menjadi model di kota

Tante..tante..woww..eeehh siang malam

Kelayapan..Ratu malam...

Mengandeng bocah ingusan menganggap kayak perawan

Tak mengingat anak di rumah berjumlah belasan GILA...



Om-om tak mau mengerti mengikuti mode di luar negri

uang bukan masalah walau sumber netah dari mana

Pacaran..eehh dengan gadis muda

Mandi uap katanya penganti senam pagi

Dia tak mau memikir tak kan pula berkaca

Tak melihat kulitnya yang memrbentuk peta kota

GILA...Keriput



Maafkan kami tante...maafkan deh om

Bukan maksud kami juga bukan maksud dia

Mungkin jaman ini yang disebut jaman edan

Dimana manusia diperhamba oleh setan GILA...



Anak lupa sekolah tenggelam di narkotika

Harta melimpah ruah membuat mereka slah tingkah

BROKEN HOME...Kenakalan remaja

Kriminalitas...makin berkuasa



Om dan tante tak perduli apapun akibatnya

Yang penting Om dan Tante

terobat seleranya..ya GILA



Ingatlah Om dan Tante

Generasi mendatang bukanlah generasi

sebagai barang hiassan

GILA..ya betul GILA...



Ini salah siapa kami tak bisa jawab

Kami hanya berkata itu yang disebut

GILA...GILA...HAHAHAHAHA



ya sebuah lagu balada yang menceritakan realita kehidupan jaman sekarang dimana Om,Tante maupun anak-anak sekrang yang lebih banyak di perhamba oleh setan,mengejar kehidupan dunia yang sudah dianggap sebagai tujuan bukan lagi sebagai alat tuk mencari Rhidho Allah SWT...semoga kita bukanlah termasuk karakter2 yang tertulis di lirik tersebut kalaupun ada yang merasa, Allah masih membuka pintu taubatnya tuk memperbaiki lagi diri kita menjadi hamba Allah yang selalu di RhidoiNya...



Gombloh meninggal dunia di surabaya pada 09 Januari 1988 setelah lama menderita penyakit pada paru-parunya.Kebiasaan merokoknya sulit dihilangkan dan ia dikabarkan sering begadang. Menurut salah seorang temannya, beberapa waktu sebelum meninggal, sering kali Gombloh mengeluarkan darah bila sedang bicara atau bersin.



Pada 1996 sejumlah seniman Surabaya membentuk Solidaritas Seniman Surabaya dengan tujuan menciptakan suatu kenangan untuk Gombloh yang dianggap sebagai pahlawan seniman kota itu. Mereka sepakat membuat patung Gombloh seberat 200 kg dari perunggu.Patung ini ditempatkan di halaman Taman Hiburan Rakyat Surabaya, salah satu pusat kesenian di kota itu. Pada tanggal 30 Maret 2005 dalam acara puncak Hari Musik Indonesia III di Jakarta, Gombloh mendapat penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia secara anumerta dari PAPPRI bersama sembilan tokoh musik lainnya.yaitu


1. Gombloh

2. Nike Ardila

3. Titiek Puspa

4. Anggun

5. Iwan Fals

6. Ebiet G Ade

7. Titiek Sandhora

8. Deddy Dores

9. Borey Marantika



Lagu-lagu karya Gombloh sempat diangkat dalam penelitian Martin Hatch seorang peneliti dari Universitas Cornell dan ditulis sebagai karya ilmiah yang berjudul "Social Criticsm in the Songs of 1980’s Indonesian Pop Country Singers", yang dibawakan dalam seminar musik The Soceity Of Ethnomusicology di Toronto, Kanada pada tahun 2000.(wikipedia)



Semoga lagu-lagumu tetap bisa dikenang lalu bisa diambil pesannya dan bisa menjadi amal jariahmu...amin.





Aku...Pengemarmu..21/09/10

Jumat, 17 September 2010

Doa Suami Yang Berpoligami

Sebagai seorang suami beristri dua memang dituntut bersikap adil tidak hanya kepada istri pertama tapi juga pada istri keduanya. walau kadang-kadang sering disalahpahami dan dipahami secara salah oleh suami maupun istri.

Begitulah kira-kira yang terjadi pada pak munir saat melakukan haji dengan kedua istrinya. kebetulan istri pertamanya bernama fatimah dan istri keduanya bernama khasanah. saat panas terik menyengat ketiganya bergegas menuju Multazam sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa.

Dengan khusyuknya Pak munir dengan kedua istri di sebelahnya menengadahkan tangan berdoa panjang lebar. untuk mengakhiri doanya pak muinir memimpin doa sapu jagat

"robbana atina fiddunya khasanah wa fil akhiroti khasanah wa qina ...."belum selesai doa istri pertamanya menyela.

"mas, kok hanya si khasanah yang disebut sedang aku nggak,mentang-mentang dia istri muda. ini nggak adil namanya" kata fatimah ketus

Karena bingung bagaimana menjelaskannya akhirnya pak munir meralat doanya

"robbana atina fiddunya khasanah wa fil akhiroti fatimah wa qina 'adzabannar"


(Sumber: NU Online)

Berapa Juz Lagi Hafalannya ?

Ini lagi-lagi kisah tentang seorang pejabat Orde Baru yang di tahun 1990-an mendadak jadi “santri” mengikuti jejak sang Presiden yang juga mendadak jadi “santri” setelah pulang naik haji.

Walhasil, sang pejabat tersebut pun rajin menyambangi sejumlah pesantren di pelosok tanah air. Suatu saat, pejabat tersebut bersilaturahmi ke sebuah pesantren Tahfidz Qur’an (Penghafal Qur’an). Sang kyai pesantren pun memperkenalkan sejumlah santrinya kepada pejabat tersebut.

“Ini Ahmad, dia sudah menghafal 20 juz. Dan ini Miftah, dia sudah hafal 30 juz”, urai sang kyai memperkenalkan sejumlah santrinya yang berprestasi kepada pejabat tersebut.

Sang pejabat rupanya kagum kepada Miftah, santri cilik usia 10 tahun yang sudah mampu menghafal 30 juz Qur’an. Ia pun bertanya kepada Miftah, “Berapa Juz lagi sisa hafalannya?”.(alf)

Humor Ala Gus Mus

Jumat, 10 September 2010

Mamaafkan....

Tak hanya di momen Lebaran ini saja; sejak mula aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan memaafkan siapa pun dari kalian yg berbuat kesalahan kpdku sejak kesalahan itu dilakukan. Yg kugelisahkan ialah bila aku -tanpa sadar- mempunyai kesalahan kpd siapa pun di antara kalian. Maka siapa pun yg merasa pernah kusakiti ...hatinya, baik melalui ucapan; laku; atau tulisan; sudilah kiranya memaafkanku lahir-batin.


Gus Mus...akhir ramadhan 1431 H

Kamis, 09 September 2010

Hanya Maaf mu yang ku Minta...

Genap sudah 30 hari kita berlatih mengendalikan hawa nafsu,musuh paling besar dalam sejarah kehidupan kita ya melawan nafsu itu atau diri kita sendiri...dan saatnya hari kemenangan itu tiba,kita layak bergembira asal gembira kita itu tidak berlebihan.Bersuka citalah yang wajar dan penuh rasa syukur,bersuka cita lah tanpa harus melecehkan atau merendahkan orang lain dan jangan sampai kegembiraan kita itu malah menggangu hak-hak orang lain.



Di hari ini kita doktrin otak kita agar menghasilkan Pemikiran bahwa semua ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan adalah semata-mata iklas hanya untuk mendapatkan Rhido Allah SWT agar mau mengampuni semua dosa-dosa kita.akan tetapi yang perlu kita sadari pengampunan dosa itu hanya dosa antara kita dengan Allah, masih ada dosa antara kita dengan sesama dan ampunan Allah itu tergantung pada di maafkannya atau tidak kesalahan-kesalahn kita oleh yang bersangkutan.



Mari kita bersama-sama menyempurnakan ketidakberdosaan kita untuk saling memaafkan dan bersilatuhrahmi,diharapkan pada lebaran kali ini kita benar-benar kembali suci sesuai fitrah kita karena berbagai macam dosa baik dengan Allah maupun sesama sudah melebur dalam ampunanNya.



Sebuah Ironi yang terjadi hanya di lebaran adalah orang mau untuk merendahkan diri meminta maaf dan berbesar hati memaafkan kesalahan.hehe.Jadi bila kesempatan lebaran ini tidak di pergunakan untuk saling memaafkan sungguh sangat rugi loh bila tidak di manfaatkan dengan sebaik-baiknya padahal belum tentu di hari-hari lain orang mau memaafkan keslahan kita.



Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita selama ramdhan dan meleburkan dosa-dosa kita,semoga setelah berjuang & berlatih selama 30 hari tuk mengendalikan nafsu/diri kita sendiri bukan hanya di saat menahan lapar & haus tapi juga mengurung hati n panca indra untuk tidak mendholimi sesama...



tidak ada kalimat terindah yang bisa aku ucapkan selain



"Maafkan aku lahir & batin.....tanpa meminta pun kesalahanmu sudah aku maafkan jadi ijinkan aku yang meminta maaf !."



Semoga tahun depan jantung kita masih berdetak tuk bertemu lagi dengan RamdhanNya..Amin..amin...amin





Aku...yg meminta maaf 30 Ramdhan 1431 H

Rabu, 08 September 2010

Surat Dari Benua Lain

Beberapa hari yang lalu aku mendapatkan pesan via facebook dari seorang sahabat lama yang sekarang berada di benua lain dunia ini dia punya rumah di 3 bunua..he3,tepatnya sekarang dia Negara Albania,Dia seorang kawan di masa SMU ku dulu.Aku mengenalnya sejak kelas 1 SMU,kami sekelas nama kelas kami I 4.

Dia seorang perempuan yang cantik sangat menonjol di semua mata pelajaran terutama Agama dan Bahasa Inggris..(dia pernah menimbah ilmu di pesantren).ya kalau Agama aku masih bisa lah ngimbangi dikit - dikit tapi kalau yang namanya Bahasa Inggris maaf seribu maaf bisa dikatakan mata pelajaran ini aku NOL besar….hahaha.Karena aku mempunyai pemikiran bahwa bahasa ini adalah bahasa munafiq kenapa aku sebut sperti itu karena arti dari tiap kata itu bisa berbeda-beda tergantung kalimatnya belum lagi lidahku yang ASLI SUROBOYO jadi agak-agak susah pengucapanya…wkwkwk

Bagiku sahabatku ini seorang pejuangan yang bukan hanya ingin mewujudkan mimpinya tapi juga mampu mewujudkan doa-doa yang ia munajatkan kepada Sang Penguasa Takdir.Ya sesuai dengan namanya “Khadijah” seperti nama Istri manusia paling mulia di muka bumi ini Muhammad SAW,yang dengan kesabaran dan ketegarannya mendampingi Sang Nabi berdakwah..

Selepas SMU aku kehilangan kabar darinya tapi beberapa tahun kemudian dia menghubungi aku lewat telepon rumah dia bercerita kalu sedang transit di Surabaya…aku bingung waktu itu ternyata dia bekerja sebagai Pramugari di perusahaan penerbangan ternama di Arab Saudi (SAUDIA AIRLINES),aku pun tidak terkejut karena dari background nya yang menguasai bahasa arab & inggris bisa jadi sekarang dia menguasai berbagai macam bahasa negara-negara lain…sekarang dia sudah berkeluarga bersuamikan orang eropa dan memiliki putri satu yang cantik.

Aku pun membuka pesan yang dia kirim dari Riyadh untuk beberapa temanya yang berada di Indonesia pesan itu,di saat aku membacanya aku di buat terkejut dengan pesan yang ia tulis sebuah pesan yang terkadang kita atau bahkan aku bila melakukanya(melakukan kesahalan itu) tidak akan mungkin mau mengakuinya padahal sadar atau tidak kita sudah melakukanya kepada teman atau saudara-saudara kita…

Pesan itu tertulis seprti ini…(coba renungkanlah...)

03 September jam 1:06

TEMAN yang pernah ku SAYAT hatimu dengan tajamnya kata2ku.
TEMAN yang pernah ku TELANJANGI aib mu hingga m'buatmu malu.
TEMAN yang pernah ku HARDIK dengan bentakanku.
TEMAN yang pernah ku KHIANATI segala janjiku padamu.
TEMAN yang pernah ku NODAI kepercayaanmu padaku.
TEMAN yang pernah ku GUNJING di belakangmu.
TEMAN yang pernah ku DEBAT segala perkataanmu.
TEMAN yang pernah ku MUSUHI dirimu.
TEMAN yang pernah ku DENDAM padamu.
TEMAN yang pernah ku IRI,HASUT padamu.
TEMAN yang pernah ku BOHONGI dg janji dan perkataanku.
TEMAN yang aku selalu berMUKA DUA padamu...........
lihatlah betapa banyaknya dosa2ku padamu,sampai aku pun tak sanggup menuliskannya..................................
saat ini menjelang malam lailatul qadar dan menjelang akhir2 ramadhan...
aku datang datang melalui sepucuk surat,karena ribuan mil yang memisahkan jarak kita...
aku datang bukan untuk mengucap "SELAMAT LEBARAN"....
aku datang "MENGETUK" nuranimu,dari kalbu yg paling dalam....
"AKU MOHON MAAFMU LAHIR DAN BATHIN"
semoga kamu ridha dan memafkan segala kenistaanku.
sehingga kelak...terhapus hisab antara AKU dan KAMU sebagai bani adam.
mudah2an AKU dan KAMU terlahir fitrah bagai kertas putih.
mudah2an AKU dan KAMU telah terbebas dari belenggu dendam.
mudah2an AKU dan KAMU telah saling ridha memaafkan.
mudah2an AKU dan KAMU mendapatkan keridhaan ALLAH.
mudah2an AKU dan KAMU bertemu sbg sahabat di surga firdaus.
mudah2an AKU dan KAMU memasuki pintu RAYYAN...pintu bagi ahli puasa.......

sahabat,sekian suratku...sampaikan salam hangatku untuk keluargamu tercinta......"MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN.....KU MOHON MAAFMU LAHIR DAN BATHIN"..............(icha,edvin and alena)


riyadh,2nd sept 2010



Sebuah pesan yang mengharu birukan hati...aku pun hanya bisa membalasnya dengan...

ngeh sami2 prend...

Suroboyo,3nd sept 2010


ya tidak banyak kalimat yang bisa kutulis tapi sebuah doa tulus terucap semoga kau masih bisa mengejar semua mimpi-mimpi dan doa-doa yang belum tercapai dan selalu dalam lindungan CintaNya.Amin

Sebuah pesan yang penuh makna….

Sahabat semoga jarak ribuan mil tidak memutus silaturahmi diantara kita...



aku...29 Ramdhan 1431 H

Senin, 06 September 2010

Kepada Malam Seribu Bulan

Ibarat selembar Kain,aku adalah kain hitam yang kotor & lusuh...mungkinkah
aku bisa merasakan sentuhan sucimu ???.sedangkan aku tahu pasti ketidaksucianku !!!

Astaghfirullahal-ladzi la ilaha illa huwal-hayyul qayyumu wa atubu ilahi



aku..malam ke 27 Ramadhan 1431 H

Minggu, 05 September 2010

Hadapi Hidup

Hidup itu sederhana kawan,tinggal kita jalani saja dengan sebaik-baiknya & sebenar-benarnya.Berusaha,berharap dan bercita-cita tentu baik-baik saja tapi dasari semua itu dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan...

Kamis, 02 September 2010

Reciever Lailatul Qadar

Yang sepenuhnya harus kita urus dalam ‘menyambut’ Lailatul Qadar adalah Reciever Spiritual kita sendiri untuk mungkin menerima Lailatul-Qadar. Kesiapan Diri kita. Kebersihan Jiwa kita. Kejernihan Ruh kita. Kepenuhan Iman kita. Totalitas iman dan kepasrahan kita. Itulah yang harus kita maksimalkan.



Kalau lampumu tak bersumbu dan tak berminyak, jangan bayangkan api.
Kalau gelasmu retak, jangan mimpi menuangkan minuman.
Kalau mentalmu rapuh, jangan rindukan rasukan tenaga dalam.
Kalau kaca jiwamu masih kumuh oleh kotoran-kotoran dunia, jangan minta cahaya akan memancarkan dengan jernih atasmu.



Jadi, bertapalah dengan puasamu, bersunyilah dengan i’tikafmu, mengendaplah dengan lapar dan hausmu. Membeninglah dengan rukuk dan sujudmu. Puasa mengantarkanmu menjauh dari kefanaan dunia, sehingga engkau mendekat ke alam spiritualitas. Puasa menanggalkan barang-barang pemberat pundak, nafsu-nafsu pengotor hati, serta pemilikan-pemilikan penjerat kaki kesorgaanmu.


Emha Ainun Najib...
(di Copi Paste dari FB Kenduri Cinta & Kyai Kanjeng)

Rabu, 01 September 2010

Tergelincir...

Terkadang rasa ingin tahu atw ketidaktahuan sering mengelincirkan qt melakukan kesahalan/dosa begitu jg dorongan hawa nafsu !.