Selamat datang di Gubuk Mayaku semoga apa yang tergores disini bisa memberikan percikan-percikan cahaya dihati terutama buat diriku sendiri

Label

Rabu, 29 Desember 2010

Renungan "Eek" !!!...Pernahkah Kau Merenungi Kotoran Biologismu ???.

Di saat fajar malu-malu menampakkan wajahnya,disaat adzan subuh akan berkumandang aq terbangun dari tidurku,menuju ke kamar mandi seperti biasanya aq mau buang hajat besar atau lebih trend disebuk “Eek” (buang air besar).akupun jongkok di WC bermaksud menghijrahkan sampah biologis ke WC.

Disaat aku menunggu keluarnya si sampah biologis ini, terbesit pikiran nyleneh tuk sekedar merenung tentang “Bagaimana mekanisme Eek ini ? & Siapa yang mengaturnya ?”.pertanyaan iseng ini terlintas begitu saja di pikiranku dan otakku pun merespon tuk mencari jawabannya.

Disaat aku menunggu keluarnya si sampah biologis ini, aku pun mengingat-ingat kembali pelajaran Biologi waktu sekolah dulu bahwa mekanisme “hijrahnya” sampah biologis ini berawal dari Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan sampah biologis dari saluran pencernaan menuju ke rektum, Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Sampah biologis akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan sampah biologis.

Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menuju jantung meninggi. Proses keseluruhan ini bisa disimpulkan yang dalam bahasa jawa di sebut “ngeden”..hehe

Dari Perenungan eek ini sudah aku temukan jawaban pertanyaan pertama tadi (Bagaimana mekanisme Eek ?).dan untuk pertanyaan kedua (siapa yang mengatur mekanisme eek ?).untuk pertanyaan kedua aku membutuhkan waktu yang lumayan lama,awalnya aku menjawab bahwa yang mengatur mekanisme ini adalah “aku sendiri” . Akan tetapi jawaban ini terbantahkan dengan argumenku sendiri seperti : Aku JELAS tidak bisa mengendalikan Gerakan peristaltis otot-otot dinding usus dan Gerakan Peristaltis usus terjadi akibat adanya Rangsangan kepada otot-otot dinding usus dan JELAS sekali kalau aku tidak bisa membuat “Rangsangan” itu. Dan banyak lagi argumen lainnya yang mementahkan jawaban kedua.

Aku JELAS sekali BUKAN yang mengatur mekanisme Eek ini,apalagi untuk menentukan kapan/jam atau pada menit keberapa si sampah biologis ini bisa aku Hijrahkan ke WC JELAS sekali klu aku juga tidak bisa menentukannya.

Disaat enak-enaknya aku Eek sambil mencari-cari jawaban pertanyaan kedua (siapa yang mengatur mekanisme eek ?) terdengar suara adzan subuh...Adzan subuh lah yang akhirnya memberikan jawaban sekaligus membuyarkan Renungan Eek ku di pagi ini.

Jawaban untuk pertanyaan kedua siapa yang mengatur mekanisme eek ?, adalah Allah SWT .....aku atau pun kalian semua tidak akan mampu mengatur mekanisme panjang eek seperti yang aku ceritakan tadi, usaha yang bisa aku lakukan hanyalah Jongkok & Ngeden (memberikan tekanan kepada saluran pencernaan).

Hanya Jongkok & Ngeden saja usaha yang bisa kita lakukan selebihnya KUASA Allah lah yang mengatur itu semua,dari Renungan Eek ini dapat aku tarik kesimpulan bahwa Kekuasaan Allah tiap detik atau pun tiap hembusan nafas kita KEKUASAAN ALLAH mengalir dalam tubuh kita,bahkan dalam hal sepele dan dianggap jorok oleh kita “Eek” !!!.

Kasih sayang & Nikmat Allah selalu mengalir dalam diri kita...dan nikmat Allah mana lagi yang akan kita ingkari dan masih pantaskah kita menyombongkan diri dengan ke-aku-anku !!!.

Maha Suci Allah Sang Pemilik Segala Nama....semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur...Amin...Amin...Amin.


28/12/10 ku tulis sambil “eek” di memo HP ku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar