Membicarakan Gombloh aku jadi teringat waktu aku masih duduk di TK,waktu itu ibu membawa temanya untuk menyunat "burungku", memang waktu itu aku yang minta disunat karena kata guru ngajiku aku tidak boleh naik dari Turutan (sekarang pakai Iqro' tuk belajar membaca al qur'an dari dasar) ke Al Qur'an kalu belum disunat kebetuan waktu itu aku hampir khatam Turutan.
Sebelum disunat Bapakku membelikan aku kaset GOMBLOH "The Very Best Of Gombloh" (album gombloh yg paling Hits di radio2 seindonesia).waktu disunat biar tenang aku diputerkan kaset itu dan dikeraskan volumenya disaat aku teriak kesakitan disuntik (untuk anastesi) agar tetangga tidak ada yang dengar,maklum waktu aku disunat kedua orang tuaku hidup pas-pasan jadi tidak ada acara besar-besaran cukup dibikinkan urap-urap di bagi-bagi ketetangga dan hanya bilang sekedar syukuran...jadi gak dapat banyak uang tuk sekedar beli mainan..hahahaaa
Gombloh dilahirkan sebagai anak ke-4 dari enam bersaudara dalam keluarga Slamet dan Tatoekah. Slamet adalah seorang pedagang kecil yang hidup dari menjual ayam potong di pasar tradisional di kota mereka. Sebagai keluarga sederhana, Slamet sangat berharap agar anak-anaknya dapat bersekolah setinggi mungkin hingga memiliki kehidupan yang lebih baik. Gombloh menyelesaikan pendidikan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya dan sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember, (ITS) Surabaya, namun tidak diselesaikannya dan memilih menuruti nalurinya untuk bermusik. Gombloh pada kenyataannya tidak pernah berniat kuliah di ITS, ia melakukannya karena kasihan dengan orang tuanya. Ia sering membolos. Kelakuannya ini akhirnya diketahui ayahnya setelah Slamet mendapat surat dari ITS yang memberikan peringatan.Gombloh bereaksi dengan menghilang ke Bali dan bertualang sebagai seniman. Jiwanya yang bebas tidak dapat dikekang oleh disiplin yang ketat dan kuliah yang teratur.(Wikipedia)
Ayo sedikit qt merenung dari lagu yang diciptakanya dulu yang sekiranya tepat untuk jaman sekarang yang berjudul SEMAKIN GILA
ya Jaman yang bener-bener Semakin GIla ini liriknya...
Ku tak tau memngapa adakah berlaku karma
Atau puber kedua menjadi model di kota
Tante..tante..woww..eeehh siang malam
Kelayapan..Ratu malam...
Mengandeng bocah ingusan menganggap kayak perawan
Tak mengingat anak di rumah berjumlah belasan GILA...
Om-om tak mau mengerti mengikuti mode di luar negri
uang bukan masalah walau sumber netah dari mana
Pacaran..eehh dengan gadis muda
Mandi uap katanya penganti senam pagi
Dia tak mau memikir tak kan pula berkaca
Tak melihat kulitnya yang memrbentuk peta kota
GILA...Keriput
Maafkan kami tante...maafkan deh om
Bukan maksud kami juga bukan maksud dia
Mungkin jaman ini yang disebut jaman edan
Dimana manusia diperhamba oleh setan GILA...
Anak lupa sekolah tenggelam di narkotika
Harta melimpah ruah membuat mereka slah tingkah
BROKEN HOME...Kenakalan remaja
Kriminalitas...makin berkuasa
Om dan tante tak perduli apapun akibatnya
Yang penting Om dan Tante
terobat seleranya..ya GILA
Ingatlah Om dan Tante
Generasi mendatang bukanlah generasi
sebagai barang hiassan
GILA..ya betul GILA...
Ini salah siapa kami tak bisa jawab
Kami hanya berkata itu yang disebut
GILA...GILA...HAHAHAHAHA
ya sebuah lagu balada yang menceritakan realita kehidupan jaman sekarang dimana Om,Tante maupun anak-anak sekrang yang lebih banyak di perhamba oleh setan,mengejar kehidupan dunia yang sudah dianggap sebagai tujuan bukan lagi sebagai alat tuk mencari Rhidho Allah SWT...semoga kita bukanlah termasuk karakter2 yang tertulis di lirik tersebut kalaupun ada yang merasa, Allah masih membuka pintu taubatnya tuk memperbaiki lagi diri kita menjadi hamba Allah yang selalu di RhidoiNya...
Gombloh meninggal dunia di surabaya pada 09 Januari 1988 setelah lama menderita penyakit pada paru-parunya.Kebiasaan merokoknya sulit dihilangkan dan ia dikabarkan sering begadang. Menurut salah seorang temannya, beberapa waktu sebelum meninggal, sering kali Gombloh mengeluarkan darah bila sedang bicara atau bersin.
Pada 1996 sejumlah seniman Surabaya membentuk Solidaritas Seniman Surabaya dengan tujuan menciptakan suatu kenangan untuk Gombloh yang dianggap sebagai pahlawan seniman kota itu. Mereka sepakat membuat patung Gombloh seberat 200 kg dari perunggu.Patung ini ditempatkan di halaman Taman Hiburan Rakyat Surabaya, salah satu pusat kesenian di kota itu. Pada tanggal 30 Maret 2005 dalam acara puncak Hari Musik Indonesia III di Jakarta, Gombloh mendapat penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia secara anumerta dari PAPPRI bersama sembilan tokoh musik lainnya.yaitu
1. Gombloh
2. Nike Ardila
3. Titiek Puspa
4. Anggun
5. Iwan Fals
6. Ebiet G Ade
7. Titiek Sandhora
8. Deddy Dores
9. Borey Marantika
Lagu-lagu karya Gombloh sempat diangkat dalam penelitian Martin Hatch seorang peneliti dari Universitas Cornell dan ditulis sebagai karya ilmiah yang berjudul "Social Criticsm in the Songs of 1980’s Indonesian Pop Country Singers", yang dibawakan dalam seminar musik The Soceity Of Ethnomusicology di Toronto, Kanada pada tahun 2000.(wikipedia)
Semoga lagu-lagumu tetap bisa dikenang lalu bisa diambil pesannya dan bisa menjadi amal jariahmu...amin.
Aku...Pengemarmu..21/09/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar